Indika Foundation
Best Practice

Understanding Peace

Bagaimana Agar Orang Tertib Mengantre? Gunakan Strategi Perubahan Perilaku!

Nur Fauziyah Pradita

Aug 15, 2022

Bagaimana Agar Orang Tertib Mengantre? Gunakan Strategi Perubahan Perilaku!
Bagaimana Agar Orang Tertib Mengantre? Gunakan Strategi Perubahan Perilaku!

Mari kita berimajinasi sejenak. Sebuah kafetaria sekolah ingin murid-muridnya makan lebih banyak sayur ketimbang gorengan. Apa yang sekolah lakukan? Mereka menyusun sayuran di etalase yang sejajar pandangan mata murid, sementara gorengan di bagian terbawah etalase.

Gambaran lain yang barangkali lebih dekat dengan keseharianmu: batas antrean di lantai supermarket. Ketika kamu mengantre, apakah kamu menyadari adanya lakban hitam atau stiker, masing-masing berjarak sekitar setengah meter, di lantai depan kasir? Ini adalah strategi agar pembeli tertib mengantre.

Kedua situasi tersebut dikenal dengan istilah “nudge”, yaitu setiap aspek dari arsitektur pilihan (choice architecture) yang mengubah perilaku seseorang, dengan cara yang dapat diprediksi, tanpa melarang mereka melakukan hal tertentu. Jika kamu perhatikan kedua situasi sebelumnya, sekolah tidak melarang murid untuk makan junk food dan supermarket tidak menegur pembeli yang mengantre dengan sembarang.

Nudge, adalah salah satu contoh penerapan strategi perubahan perilaku (behavior change). Strategi perubahan perilaku adalah segala upaya untuk mempengaruhi perilaku dengan menggunakan pendekatan psikologis (Bartholomew et.al., 2011).

Di sektor nonprofit, konsep perubahan perilaku digunakan untuk meningkatkan hasil intervensi dan perubahan yang diharapkan dari penerima manfaat. Perubahan perilaku juga bisa menjadi indikator keberhasilan dari suatu intervensi—tidak hanya jumlah penerima manfaat dan terserapnya anggaran.

Bagaimana cara melakukan strategi perubahan perilaku? Lakukan lima hal ini:

  1. Identifikasi masalah. Sebelum merancang program, organisasi perlu memecah target perilaku menjadi perilaku-perilaku sederhana yang dapat dipengaruhi. Gunakan teknik 5W1H untuk mengidentifikasi perilaku yang mungkin untuk diintervensi.
  2. Identifikasi jangka waktu dan sasaran. Hal ini bisa dilakukan dalam jangka pendek atau panjang, serta bisa menyasar individu, kelompok atau kebijakan.
  3. Temukan penjelasan dari teori atau kearifan lokal mengapa perilaku yang tidak diingingkan bisa terjadi atau perilaku yang diinginkan tidak muncul, misalnya dengan:
  • Mengamati lingkungan sekitar untuk mendapatkan insight bagaimana perilaku bisa terbentuk di suatu lingkungan.
  • Tentukan tokoh kunci yang perlu diajak berkolaborasi, serta pikirkan melalui cara apa perilaku bisa terbentuk.
  1. Pilih teknik intervensi yang sesuai dengan tujuan program dan karakteristik target perubahan perilaku. Gunakan teknik intervensi MINDSPACE, yaitu:
  • Messenger; sosok yang berbicara mempengaruhi respon target penerima manfaat
  • Incentives; insentif yang mempengaruhi respons target penerima manfaat terhadap sesuatu
  • Norms; hal-hal yang mayoritas lakukan mempengaruhi target penerima manfaat
  • Defaults; hal-hal yang membuat target penerima manfaat malas atau enggan mengganti pilihan
  • Salience; sesuatu yang baru, menonjol, dan menarik perhatian target penerima manfaat
  • Priming; tindakan target penerima manfaat yang dipengaruhi oleh alam bawah sadar
  • Affect; emosi yang mempengaruhi tindakan yang target penerima manfaat ambil
  • Commitments; umumnya, target penerima manfaat ingin selaras dengan yang mereka ucapkan di publik
  • Ego; hal yang membuat target penerima manfaat terlihat lebih baik bisa jadi faktor pendorong
  1. Mengukur perubahan perilaku dengan mempertimbangkan peningkatan atau pengurangan frekuensi perilaku, serta menciptakan atau menghilangkan perilaku tertentu.

Thaler, R.H., & Sunstein., C.R. (2008). Nudge: improving decisions about health, wealth, and happiness. New Haven & London: Yale University Press.

Winara, Lucky. (2022). Menentukan strategi dan intervensi program dengan perspektif behavior change [PowerPoint slides]. Bootcamp Social Impact 101 Indika Foundation.

MINDSPACE Behavioral Insights Framework, UK Cabinet Office and UK Institute for Government, 2010.

Nur Fauziyah Pradita

Program Officer


Bagikan melalui

Materi terkait

Best Practice

Hindari Kesalahpahaman dan Kekacauan dengan “PACE”

21 December 2022

Indika Foundation

Temukan kami juga di


Copyright © 2021 Indika Foundation. All rights reserved

Bahasa Indonesia

ID