Sebagai yayasan yang berkomitmen merawat semangat toleransi di Indonesia dan menyebarluaskan pendidikan perdamaian, Indika Foundation selalu berupaya untuk mendorong inklusi sosial, termasuk menciptakan lingkungan kerja yang inklusif. Inklusif sendiri adalah suatu keadaan yang melibatkan semua pihak tanpa memandang gender, warna kulit, agama, ras, disabilitas, atau hal-hal lainnya. Inklusi di lingkungan kerja berarti semua orang, tanpa memandang identitas pribadinya, dapat berkontribusi dan memperoleh kesempatan yang sama pada pasar tenaga kerja sesuai dengan kapasitas mereka tanpa mengalami diskriminasi.
Salah satu upaya nyata Indika Foundation dalam mewujudkan lingkungan kerja yang inklusif adalah dengan merekrut pemagang dengan disabilitas. Menurut UU No. 8 tahun 2016, penyandang disabilitas adalah setiap individu yang mengalami keterbatasan fisik, intelektual, mental, dan sensorik dalam jangka waktu lama yang dalam berinteraksi dengan lingkungan dapat mengalami hambatan dan kesulitan untuk berpartisipasi secara penuh dan efektif. Indika Foundation sendiri menerima tiga orang pemagang dengan disabilitas yang berbeda yaitu Tuli, fisik, dan ADHD (Attention Deficit Hyperactivity Disorder) pada Desember 2022 sampai dengan Maret 2023.
Ketiga pemagang dengan disabilitas yang Indika Foundation terima berasal dari program DOPE (Disability Empowerment for Professional Equality Program) Difalink. Difalink merupakan social enterprise yang fokus memberdayakan rekan disabilitas melalui pekerjaan dan pelatihan peningkatan kapasitas (capacity building). Sebelum terjun ke dunia profesional, para pemagang terlebih dahulu mengikuti pelatihan intensif pada bidang penulisan konten dan desain grafis selama tiga bulan. Pemagang juga mengikuti proses seleksi kerja pada umumnya seperti seleksi CV dan portofolio serta wawancara.
Lalu, apa saja hal-hal yang kami lakukan untuk memastikan Indika Foundation menjadi tempat kerja yang inklusif?
Indika Foundation memiliki value (nilai) respect yang di dalamnya mencakup perilaku “be open minded, treat stakeholders as equal partners, empathetic, dan inclusive”. Value inilah yang menjadi pegangan utama anggota Indika Foundation dalam berinteraksi dengan sesama.
Sebelum menerima para pemagang disabilitas, kami melakukan survei yang bertujuan untuk mengetahui mindset anggota Indika Foundation mengenai disabilitas. Pertanyaan yang diajukan antara lain:
Untuk mengetahui kebutuhan pemagang, kami melakukan survei dengan menanyakan beberapa hal di bawah ini:
Kami mengadakan KINTON (Kelas Indika Foundation) “Inclusivity in The Workplace” dengan pembicara Ni Komang Ayu Suriani (Founder dan CEO Difalink) dan M. Zaeni Zen (Head of Human Capital and General Affairs Think Web). Sesi ini bertujuan supaya anggota Indika Foundation memiliki pengetahuan bagaimana bekerja bersama teman-teman disabilitas.
Indika Foundation memiliki dua jenis orientasi yaitu:
Indika Foundation ingin setiap individu di organisasi berpartisipasi aktif dalam berbagai kegiatan organisasi maupun divisi, termasuk para pemagang disabilitas. Dua jenis kegiatan di Indika Foundation:
Sebelum para pemagang selesai masa magangnya, tim People and Culture melakukan:
Dengan menerapkan tujuh langkah di atas, anggota Indika Foundation bisa bekerja dengan produktif dan efektif bersama dengan rekan disabilitas.
Copyright © 2021 Indika Foundation. All rights reserved
ID