Sebuah organisasi perlu mengetahui sudah ada di tahap mana pertumbuhannya, apakah masih di tahap start-up, sudah menuju tahap growth atau sudah menjadi organisasi yang mature.
Nonprofit lifecycle adalah proses dimana organisasi mengalami pertumbuhan dan penurunan melalui perubahan sistem, proses, dan elemen yang mendukung keberadaan organisasi. Pertumbuhan dan penurunan ini tidak berdasarkan pada umur organisasi, melainkan progress yang dialami organisasi tersebut. Misalnya pada tahapan start-up, keputusan masih dibuat oleh founder atau pendiri organisasi dan biasanya hanya memiliki beberapa orang staf saja.
Lebih jelasnya, nonprofit lifecycle ini dapat:
Founder memanfaatkan relawan sebagai panduan dalam merintis organisasi. Budaya organisasi masih ditentukan oleh founder.
Flat organization, keputusan dibuat oleh founder dan dukungan relawan dibutuhkan. Budaya organisasi masih action-oriented.
Founder berperan sebagai key decision-maker dan menjabat sebagai Direktur Eksekutif dengan bimbingan dari Board, serta meningkatnya jumlah staf di organisasi. Budaya organisasi berorientasi pada hasil.
Pemimpin sering kali merupakan generasi kedua atau ketiga dari founder, pembagian kerja yang jelas dan akuntabilitas di antara staf, budaya organisasi didefinisikan dengan baik dan berfungsi sebagai keunggulan kompetitif.
Meningkatnya turnover staf dan menurunnya kemampuan organisasi untuk merekrut talenta terbaik dan menurunnya transparansi
Ketidakmampuan organisasi untuk mengisi peran kunci, meningkatnya perselisihan dan perpecahan di antara staf serta ketidakpercayaan terhadap pemimpin
Sumber: Social Impact Architects. Suzzane Smith. 2022. Where is Your Organization in the Nonprofit Lifecycle?
Program Officer
Copyright © 2021 Indika Foundation. All rights reserved
ID