Indika Foundation
Best Practice

Understanding Peace

Inilah Pentingnya Membangun Budaya Data-driven dalam Organisasi

Aurelia Deviane

Dec 14, 2022

Inilah Pentingnya Membangun Budaya Data-driven dalam Organisasi
Inilah Pentingnya Membangun Budaya Data-driven dalam Organisasi

Pengambilan kebijakan tak hanya bisa dilakukan lewat musyawarah mufakat, tetapi juga berbasis data (data-driven). Data menjadi pegangan penting dalam langkah perusahaan atau organisasi ketika hendak memutuskan sesuatu, baik dalam skala kecil atau besar.

Ketika sebuah organisasi telah menerapkan pengambilan keputusan berbasis data di setiap level kerjanya, maka organisasi tersebut dapat disebut telah menerapkan budaya data-driven.

Walaupun sudah banyak riset yang memperlihatkan betapa banyak manfaat yang dihasilkan dari pengambilan keputusan dengan basis data, tetapi, dalam lingkup organisasi nirlaba, metode semacam ini bisa dibilang konsep yang relatif baru.

Hal Ini tak lepas dari visi dan misi yang dibawa organisasi nirlaba. Berbeda dengan perusahaan komersial yang mengukur keberhasilan dalam angka ekonomi (keuntungan), organisasi nirlaba berpaku pada seberapa jauh program-program yang direncanakan dapat berjalan secara efektif.

Analoginya kira-kira begini: sebuah museum dapat dengan mudah menentukan jumlah pengunjung selama satu tahun. Tapi, mungkin, akan mengalami kesulitan untuk menunjukkan apakah orang-orang menikmati karya seni di dalamnya atau tidak.

Begitu pula dengan organisasi nirlaba. Akan mudah untuk menghitung berapa jumlah anggota atau pihak yang terlibat dalam sebuah proyek, tapi mungkin akan lebih sulit untuk menilai keberhasilan hingga tingkat kepuasan setiap orang yang terlibat dalam proyek.

Namun, dari contoh di atas, kita telah dapat memperkirakan bahwa budaya data-driven dalam organisasi nirlaba akan memberikan banyak manfaat.

Apa Saja Manfaat Budaya Data-driven?

Pengambilan keputusan atau kebijakan berbasis data bisa mendatangkan banyak nilai plus. Dengan menerapkan metode data-driven secara sistematis, nantinya akan lebih mudah bagi organisasi untuk melakukan identifikasi peluang serta tantangan. Hal ini akan membantu organisasi untuk beradaptasi dan menjadi lebih gesit dalam bergerak.

Riset yang dilakukan Harvard Business Review (2012) menyebut bahwa berdasarkan keterangan 3/4 responden yang ada, data dapat meningkatkan produktivitas dan kinerja keuangan, mengurangi biaya operasional organisasi, hingga memungkinkan pengambilan keputusan secara tepat.

Secara garis besar, setidaknya ada dua hal yang bisa organisasi dapatkan dari pengambilan keputusan berdasarkan data.

1. Hasil yang Objektif

Dengan banyaknya aspek yang diperhitungkan ketika menerapkan metode data-driven, organisasi bisa mengurangi bias-bias tertentu. Tak hanya itu, basis data juga membantu terciptanya standarisasi dan konsistensi, sehingga kinerja organisasi terjaga.

2. Memungkinkan Organisasi Menguji Berbagai Strategi

Hal ini membantu organisasi untuk melihat efektivitas sebuah proyek atau program. Dengan mengukur perkembangan atau kemajuan berdasarkan data, terbuka pula peluang akan pandangan yang prediktif (apa yang akan terjadi) daripada historis (apa yang telah terjadi).

Ketika, misalnya, sebuah organisasi mengambil data dari media sosial, maka organisasi bisa memahami preferensi, kebutuhan, hingga perhatian target penerima manfaat mereka. Dalam gambaran yang lebih luas, ketika sebuah keputusan diambil berlandaskan data, tingkat kepercayaan di tingkat pembuat keputusan maupun pemangku kepentingan jadi lebih tinggi, sebab keputusan disandarkan pada bukti.

Pentingnya Data untuk Organisasi Nirlaba

Kamu mungkin bertanya-tanya: apa pentingnya penggunaan data untuk organisasi nirlaba? Kenapa organisasi harus repot-repot dalam memanfaatkan hal tersebut?

Jawabannya sederhana: organisasi yang mampu memanfaatkan data di setiap proses pengambilan keputusan menandakan kreativitas dan seberapa high functioning-nya sebuah organisasi.

Dengan memanfaatkan data, organisasi dapat dengan lebih mudah mengukur kinerja mereka, termasuk anggota-anggota di dalamnya. Sehingga, ambil contoh, sebuah organisasi dapat berjalan dan memanfaatkan waktu mereka secara lebih efektif tanpa harus terus-menerus memonitor di mana dan sedang mengerjakan apa setiap anggota mereka.

Satu hal yang perlu menjadi perhatian pula: budaya data-driven dapat memudahkan organisasi nirlaba untuk melakukan penggalangan dana. Dengan adanya riset yang komprehensif dan informasi yang dapat diukur, akan lebih mudah bagi sebuah organisasi untuk memaparkan rencana kerja, kinerja, dan hingga capaian-capaian mereka kepada pemangku kepentingan.

Data-data yang tersedia memungkinkan, misalnya, tim keuangan untuk merancang perencanaan tentang proyeksi dana yang bisa dikumpulkan dari donor. Mereka bisa membikin perbandingan dari tahun ke tahun dan merumuskan formula yang bisa dipakai untuk meningkatkan jumlah dana di tahun depannya.

Maka, penerapan basis data saja juga mesti diimbangi dengan perencanaan yang matang, yang dirumuskan berdasarkan informasi-informasi yang sudah dikumpulkan. Adanya data yang memberikan gambaran soal kinerja organisasi nirlaba, dan adanya perancangan rencana merupakan modal penting guna menciptakan budaya kerja berbasis data di organisasi nirlaba.

Tips-tips Menerapkan Budaya Data-driven

Budaya data-driven juga memiliki tantangan. Alasan sebuah organisasi kesulitan dalam melaksanakan metode ini bisa beragam, seperti keterbatasan sumber daya, kualitas data yang belum mumpuni atau tidak bisa dipakai, hingga keterbatasan organisasi secara finansial untuk dapat mengakses teknologi yang dibutuhkan.

Organisasi nirlaba cenderung perlu banyak mengalokasikan waktu untuk menyusun laporan, audit, dan aktivitas terkait kepatuhan lainnya, sebagai bentuk pertanggungjawaban kepada donor. Tetapi, di sisi lain, alokasi untuk merumuskan kebijakan atau keputusan berbasis data menjadi terbatas.

Penerapan konsep basis data dalam organisasi nirlaba memerlukan landasan yang kuat, seperti komitmen organisasi, infrastruktur pendukung, serta investasi jangka panjang.

Sangat lumrah bagi organisasi nirlaba untuk menerapkan budaya ini secara perlahan. Bagi organisasi nirlaba yang sama sekali belum pernah menerapkannya budaya data-driven, implementasi data dapat dilakukan secara bertahap. Berikut hal-hal yang perlu diperhatikan:

1. Memaksimalkan sumber daya yang ada

Anggota organisasi merupakan elemen penting dalam penerapan data-driven. Agar setiap anggota terbiasa dalam menerapkannya, pelatihan dan pemahaman soal implementasi data perlu dilakukan secara konsisten.

2. Pasang target dari penggunaan data

Apa yang ingin dihasilkan dari data-data yang ada? Bagaimana data-data ini berperan penting dalam lima tahun ke depan? Hal-hal semacam ini perlu diperhatikan oleh organisasi. Memasang target bisa menjadi pegangan agar kerja-kerja berbasis data dapat dilakukan secara terukur dan memberikan hasil yang tepat sasaran, atau sesuai kebutuhan.

3. Buat cetak biru penggunaan data (prototype)

Ketika pemangku kepentingan dan anggota organisasi sudah memahami pentingnya data, maka membuat prototype–bagaimana data tersebut akan dimanfaatkan ke depan–adalah langkah yang strategis. Model ini memungkinkan organisasi untuk melihat efektivitas penerapan data dan memudahkan sistem evaluasi.

Implementasi konsep basis data memang memerlukan waktu dan proses yang tak sebentar. Organisasi nirlaba perlu memiliki kesadaran untuk menyiapkan infrastrukturnya, dan pada saat yang sama berjalan sesuai kemampuan agar basis data ini mampu berjalan sesuai kebutuhan organisasi.

Di tengah dinamika zaman yang bergerak cepat, sudah saatnya data menjadi pilar penting dalam pengambilan keputusan organisasi. Kesimpulan yang dapat diambil: data bisa jadi kunci untuk tumbuh kembang organisasi nirlaba.

Jadi, untuk menutup artikel ini, kita bisa mengambil kesimpulan bahwa ternyata data bisa menjadi kunci untuk tumbuh kembang sebuah organisasi nirlaba.

Aurelia Deviane

Monitoring, Evaluation, and Learning Officer


Bagikan melalui

Materi terkait

Best Practice

Bagaimana Learning Organization Bekerja?

14 December 2022

Aurelia Deviane

Indika Foundation

Temukan kami juga di


Copyright © 2021 Indika Foundation. All rights reserved

Bahasa Indonesia

ID